by Felix Septian Wijaya (325150174) Beton memang tak asing di dunia teknik sipil. Beton dikenal sebagai material bangunan, dan biasanya beton tersusun dari komposisi utama batuan, air, dan semen. Dikenal luas karena bahan pembuatnya relatif mudah didapat secara lokal, walaupun harganya lumayan mahal. Akan tetapi beton yang berbahan semen, air dan batuan ini kerap mendapat kritik karena dapat merusak lingkungan. Oleh karena itu, banyak pakar mulai mencari solusi sebagai alternatif bahan - bahan campuran beton. Para pakar tersebut mengupayakan untuk menemukan bahan - bahan yang dapat menggantikan posisi semen, air, dan batuan ini. Salah satunya dengan menggantikan salah satu bahan dasar pembuatan beton dengan polimer. Polimer adalah suatu zat kimia yang terdiri dari molekul - molekul yang besar, dengan karbon dan hidrogen sebagai molekul utamanya. Bahan ini berasal dari limbah plastik yang didaur ulang, kemudian dicampur dengan bahan kimia lainnya. Bahan dasar beton polimer ini ditemukan lewat hasil penelitian dan uji coba seorang peneliti bahan dasar bangunan, Djuanda Suraatmadja. Penelitian yang dilakukan di laboratorium Struktur Bahan serta Institut Teknologi Bandung dan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) ini menarik perhatian para ilmuwan serta industriawan mengingat beberapa keistimewaan dan kebihan beton polimer dibanding beton semen. Beton polimer ini terdiri dari suatu polimer yang bahan perekatnya berupa thermosetting polimer dan bahan pengisinya berupa agregat (kumpulan pasir atau kerikil). Dan beton polimer memiliki sifat kedap air, tidak terpengaruh sinar ultaraviolet, daya tahan korosi lebih baik, tahan terhadap larutan agresif seperti bahan kimia serta bisa mengeras di dalam air sehingga bisa digunakan untuk memperbaiki bangunan - bangunan di dalam air. Satu - satunya kelemahan yang hingga kini belum teratasi adalah harga beton polimer masih belum bisa lebih rendah dibanding beton semen, kecuali untuk daerah Irian Jaya, sebab di Irian Jaya harga semen sangat mahal. Oleh karena itu beton polimer lebih banyak digunakan di Irian Jaya. Dan diluar itu, beton polimer lebih banyak digunakan untuk rehabilitasi bangunan yang rusak. Berikut merupakan klasifikasi beton polimer :
3. BetonPolimer( Polymer, PC) Polymer concrete merupakan jenis beton polimer yang paling berbeda dengan jenis lainnya. Pembuatan beton polimer ini tidak menggunakan semen Portland, walaupun semen Portland sudah biasa digunakan sebagai agregat ataupunsebagai filler pada pembuatan beton biasa.Bahan pengikat (matriks) yang digunakan untuk pembuatan beton polimer ini adalah bahan polimer. Pada proses pembuatannya, monomer dicampurkan langsung dengan bahan susun lainnya. Proses pengerasan monomer dapat terjadi melalui dua cara yaitu dengan cara polimerisasi dan polikondensasi. Pada pembuatan polymer concrete, jumlah polimer yang digunakan berkisar antara 6-20% dari berat susut beton. Porositasnya cukup kecil, biasanya kurang dari 5% isi beton. Ternyata disamping mencari alternatif pengganti semen. Ini merupakan salah satu manfaat dari daur ulang bahan plastik yang selalu dibuang dengan sengaja, tanpa kita sadari ternyata dapat diubah menjadi bahan dasar beton yang ramah lingkungan. Oleh karena itu beton berbahan dasar polimer ini memang dapat dikatakan beton yang ramah lingkungan karena bahan polimer didapat dari proses daur ulang dari plastik. Memang penggunaan beton polimer ini jarang ditemukan hanya karena membutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan beton berbahan semen. Sumber : http://www.dwina.net/2010/12/beton-polimer-yang-ramah-lingkungan.html https://henggarrisa.wordpress.com/2011/10/16/all-about-polymer-for-concrete/ https://www.gomaco.com/resources/worldstories/world37_2/myers.html
2 Comments
Junaidi wijaya
31/5/2018 17:00:09
Saya sangat tertarik dengan semen polimer.
Reply
Junaidi wijaya
28/6/2018 20:51:09
Dimana semen polimer bisa dibeli
Reply
Leave a Reply. |
PONDASIPortal Aplikasi dan Dedikasi Anak Sipil Universitas Tarumanagara Archives
June 2017
Categories |